meet me on Facebook

Selasa, 09 Mei 2017

Kopi Solar

Rest Area Km 26
27 April 2017

Kopi Solar
Baru dengar kali ini aku namanya.
Seperti apa ya rasanya?
Bentuknya?
Aromanya?
Penasaran banget pingin nyobain.
.......

Hari ini mendung menggelayuti Kota Pahlawan.
Saatnya aku kembali ke kotaku yang cukup dingin menentramkan.
Pekerjaan masih di angka 70% menuju selesai.
Harus ekstra tenaga agar seluruhnya rampung tepat waktu.

Perjalanan pulang cukup melengang.
Tol tak sepadat kemarin saat aku berangkat.
Cuaca di luar cukup membuat gerah.
Segerah isi otak yang hampir mendidih memikirkan segalanya.

14:55 WIB
Apa salahnya berhenti sejenak?
Makan, minum, sholat, istirahat, atau ngopi mungkin?
Sepertinya itu ide yang bagus.
Segera banting stir ke kiri di rest area km 26.

Kedai kecil itu berisi puluhan sopir taxi.
Rame banget suasananya.
Tak sengaja mataku tertuju pada tulisan menu di kedai itu.
Cukup besar hurufnya untuk ditangkap mata minusku.
"KOPI SOLAR"
Saat kubaca, sontak saraf motorik dan sensorik membuat aku segera masuk kedalam kedai yang cukup berjubel itu.
Mencari meja kosong diantara mereka.
Lalu segera duduk dan memanggil salah satu karyawan kedai untuk memesan Kopi itu.

"Mas, ini kopi apa ya?", ujung jariku menunjuk pilihan tertinggi pada daftar menu.
"Ini kopi solar Mas. Cappucinno diblender sama bubuk kopi hitam dan es, lalu dikasih cokelat dan bumbu rahasia.", jawabnya sambil tersenyum.
Wah, unik banget namanya.
"Pesen satu Mas. ASAP ya.", kataku.
"Bukan diasap Mas. Diblender itu.", timpalnya.
"Hehee, maksutnya segera Mas. As soon as possible. Selak pingin tau rasanya."
"Owalah, okeeeee Mas, hehee.." jawab Mas karyawan sambil balik ke dapur.

5 menit kemudian,...

Datang juga ini kopi.
Wuih, penampilannya sederhana.
Cantik.
Aromanya sih, emang cappucino.
Ada sedikit coklat di dinding dalam gelasnya yang sampe berembun karena dingin.
Weeew, enak sepertinya.....

Hirup, Cecap, Sruput. Cecap lagi. Meresapi...
Ini benaran minuman???
Setengah gk percaya sih.
Begitu lewat lidah, taste cappucinonya segera ganti.
Mirip-mirip aroma bahan bakar solar.
Tapi, enak.
Beneran seger.
Begitu aroma solarnya ilang, kopi itemnya baru terasa.
Sumpah, unik banget ini kopi.
Membuat otak yang tadi hampir mendidih segera adem.
Melayang.
Terbuai.
Lalu terjun dan tenggelam dalam segelas Kopi Solar.

***





Tidak ada komentar:

Posting Komentar