SURABAYA, 27 April 2017
"Thursday morning, Black Coffee, Low Nicotine."
Hai, Kopi.
Aku ingin bercerita.
Tentang angin.
Tentang hujan.
Tentang malam.
Tentang dingin.
Tentang pagi yang kembali cerah di sudut Kota Pahlawan ini.
Tentang apapun yang saat ini sedang aku hadapi.
Cukup kamu dengarkan saja, Kopi.
Tak perlu menyela.
Tak perlu menginterupsi.
Biarkan aku terbang sejenak.
Bisa berbagi cerita denganmu.
Meski sesaat, itu sudah cukup memperpanjang kisah hidupku.
Hai, Kopi.
Kamu memang pendengar yang bijaksana.
Jika rasa terima kasih yang aku ucap tak akan cukup bagimu.
Biarkan aku mencecapmu dengan sepenuh hatiku.
Hingga saripati yang kau miliki, meresap masuk hingga kedalam relung-relung hati.
Layaknya seluruh jiwaku yang memilikimu seutuhnya.
Hai, Kopi.
Tetap temani aku hingga tiba waktunya aku kembali.
Ke dalam pelukan hangat Sang Hyang Widhi.
Jangan pernah lelah.
Jangan pernah menyerah.
Tetaplah menemani aku.
Di setiap langkah.
Di setiap waktu.
Untukku.
Untuk kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar