meet me on Facebook

Sabtu, 09 Mei 2015

Secangkir Penyamaran


"Jujur, kopiku lebih nikmat daripada omongan setinggi langitmu."

Dapet kenalan baru di kedai kopi. Tampang2 anak gunung yang lagi ngetrend akhir2 ini. Sebut saja Jono.  Anak kuliahan asal Jember. Diantara perbincangan yg akrab sekali si Jono cerita pengalaman2 naik gunungnya. Sambil ngliatin ratusan foto selfienya di layar ukuran 4" gadget miliknya. Seperti biasa, menjadi pendengar yang budiman adalah pekerjaan yang paling baik untuk kulakukan. Pasang telinga baik2, tampang serius santai sambil nyesep rokok, sesekali harus nyruput kopi untuk meredakan ketegangan.
Sekian lama berkisah dan mendongeng, si Jono mulai memberi kesempatan pada yang lain untuk bicara. Terkesan mengumpan pertanyaan dan jawabanpun mulai terucap oleh manusia2 lain di sekitarnya. Satu persatu mulai berkisah pengalaman masing2. Hingga akhirnya diamku harus tergugah karena lemparan pertanyaan...

Jono : "Kalo Mas udah kmn aja?"
Aku : "Oh, aku blm prnh kmn2 Mas. Cuma pgn nyobain ke Semeru kalo ada waktu santai."
Jono : "Wah rame Mas sekarang, kmrn aku br dr sana."
Aku : "Oh gitu ya Mas?"
Jono : "Tp gk pa2 sih kalo mau kesana. Bagus Mas tempatnya. Tracknya jg menantang. Gk rugi deh kalo kesana. Hehee." (sambil ngliatin foto2nya di puncak mahameru). "Apalagi disini Mas (foto ranukumbolo) bikin adem kyk di surga."
Aku : "Wuaah, bagus bgt tempatnya Mas." (sambil nyecep rokok dalem2).
Jono dan yg lain menimpali : "Beneran Mas, indah banget."
Jono : "Gpp walopun rame Mas, bs bnyk kenalan, bnyk ceweknya jg lho. Anak gunung manis2 lho Mas. Hehe."
Aku : "Wah, pasti bnyk pengalaman ya Mas? Udah pernah kemana2. Pasti asik tuh?"
Jono : "Yah lumayan Mas. Masnya jg perlu nyobain Mas. Indonesia tuh luas lho Mas. Bnyk surga2 tersembunyinya. Rugi kalo msh muda gk berpetualang."
Aku : "Wah, bener jg tuh Mas. Masnya udh lama ya traveling kyk gini?".
Jono : "Lumayan sih Mas, mulai 2011an lah. Hehe."
Aku : "Wah, lumayan lama tuh. Pasti udh bnyk pengalaman petualangannya? Menginspirasi banget Mas."
Jono : "Ah, biasa aja kali Mas. Hehe."
...
Obrolan semakin akrab saja, seperti racikan gula dan kopi yang terlarut dalam air panas ketika diaduk. Kental dan pekat sekali aromanya. Sebagai pendengar sepatutnya aku berbangga, bisa mendengarkan dengan baik kisah2 orang lain yang terkadang setinggi langit. Semakin bijak bila sadar bahwa kesombongan bisa saja ditertawakan oleh orang lain. Orang yang lebih banyak makan asam garam jauh sebelumnya, namun terkesan 'nggobloki' pada saat diajak bicara. Hikmah dan kesimpulannya??

..... :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar