Kopi Hambar Diujung Senja

Kopi hitam ini seperti biasanya. Begitu pekat dengan berbagai makna yang tersembunyi di dalamnya. Panas, manis, pahit, bahkan terkadang sedikit asam rasa yang terkandung di dalamnya. Kurang lebih kopi ini sama seperti hari-hari biasa ketika aku menikmatinya.
      Namun kali ini benar-benar begitu aneh rasanya. Begitu hambar sehingga tidak meninggalkan rasa. Sama sekali tidak nikmat aku meminumnya. Bahkan sama dengan perasaanku yang ada saat ini. Seakan menjadi datar-datar saja tidak ada yang istimewa.
     Sungguh tidak seperti hari-hari sebelumnya. Apakah sesungguhnya dibalik pekatnya kopi hitam yang ada di hadapanku saat ini? Apakah aku perlu tahu yang sesungguhnya? Atau bahkan aku sudah tahu namun terlihat diam saja?? Tak perlu aku mengungkap itu. Biar kuhabiskan saja kopi hitam yang terasa hambar ini. Karena aku juga tidak mau menikmatinya berlama-lama.
     Masih ada hari esok untuk sebuah kopi. Mungkin lebih baik dan terasa istimewa dari yang kurasakan sekarang. Sehingga aku benar-benar bisa kembali menikmatinya seperti hari-hari kemarin.
     Inilah KOPI HAMBAR DIUJUNG SENJA, kopi yang tetap aku minum tanpa harus aku buang.
     Pinggiran Jalan Kota Malang, 08022013